Liputan6.com, Hannover – Dalam pameran IT terbesar dunia CeBIT di Hannover, Jerman, pakar teknologi komunikasi Edward Snowden kembali mengingatkan dunia akan ancaman hacking dan intersepsi di era digital. Masyarakat dunia diminta memperkuat enkripsi transmisi data dan komunikasi sebagai upaya perlindungan.
Sinyalemen Snowden tak bisa dipandang sebelah mata, pengalamannya sebagai ahli IT yang sempat dikontraK National Security Agency (NSA) untuk membuat sistem penyadapan ke sejumlah negara.
Setelah membeberkan pencurian informasi oleh Amerika Serikat, kini Snowden tinggal di Moskow dan dilindungi pemerintah Rusia. Dari Moskow inilah ia membeberkan tentang bahaya hacking, intersepsi, dan kejahatan cyber yang makin mengancam.
Atas hal itu, perusahaan keamanan IT asal Indonesia ternyata sudah mampu menjawab tantangan Snowden. Salah satunya PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK), yang membawa teknologi enkripsi tercanggih dalam pameran tersebut.
Dalam siaran pers yang kami terima, Sabtu (21/3/2015), Agung S Bakti, Presiden Direktur PT ICK menyebutkan bahwa teknologi enkripsi merupakan satu-satu caranya untuk melindungi diri dari serangan hacking dan intersepsi atau penyadapan.
“Jika sistem pertahanan, sistem informasi dan komunikasi kita tak diproteksi, maka tinggal tunggu waktu saja data kita dicuri pihak yang tak bertanggung jawab,” kata Agung.
PT ICK tak sendiri, pihaknya bersama 11 perusahaan IT asal Indonesia ikut dalam pameran teknologi komunikasi paling bergengsi tersebut. Difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian, KJRI Hamburg, Kedubes Belgia, IASI dan asosiasi Indoglobit, delegasi Indonesia berpartisipasi di CeBIT dan juga forum bisnis dengan mitra global di Hamburg, Eindhoven, Brussel dan Helsinki.
Turut serta dalam kegiatan tersebut adalah PT ICK, Qwords, Fusi, Abyor, Suitmedia, BTP, Sangkuriang, Mikro elektronika ITB, Gulfware, Bataviasoft, Zenius, dan Solusi247.
Source by: http://tekno.liputan6.com/read/2194665/perusahaan-it-indonesia-boyong-teknologi-enkripsi-ke-eropa