Jakarta, Beritasatu.com – PT Integrasia Utama mengembangkan platform logistik yang terintegrasi dengan sistem geospasial dengan memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) pada bidang transportasi dan logistik. Platform yang sejalan dengan industri 4.0 ini akan membantu pengguna melakukan otomasi sistem, efisiensi, serta optimalisasi aset.
“Kami menawarkan versi terbaru platform Fleet Management System (FMS) berbasis IoT, yakni oslog javaz,” kata CEO PT Integrasia Utama, Bayu Wedha dalam keterangan tertulis yang diterima Beritasatu.com, Kamis (2/5).
Oslog javaz diluncurkan dalam dua versi, yakni enterpise dan lite. Khusus untuk versi lite, pengguna dapat menggunakan aplikasi Android “Oschecker” dan “Ospod” sehingga memungkinkan pengguna mengelola kendaraan tanpa alat GPS tracker.
Sementara oslog javaz enterprise difokuskan mengakomodir proses bisnis logistik skala besar dengan fitur order management, planning, dispatch, proses monitoring hingga pengiriman barang. “Oslog javaz diharapkan mampu menjadi solusi bagi pelaku industri di bidang logistik untuk mengelola bisnis mereka,” kata Bayu Wedha.
Sementara dalam seminar bertajuk “Transportation & Logistic to Industry 4.0” hasil kerja sama PT Integrasia Utama, PT Sucofindo, PT SISI, serta PT Sistelindo mengundang sejumlah asosiasi dan pelaku bisnis transportasi dan logistik.
Pada kesempatan itu PT Integrasia Utama, yang berdiri 12 tahun lalu membuka kesempatan para pengembang perangkat lunak di Indonesia untuk mengintegrasikan produknya ke dalam One Spririt Ecosystem. Salah satu platform yang tergabung dalam ekosistem ini adalah One Spirit Map, yang memiliki kemampuan tracking dan menampilkan informasi geospasial.
Salah satu perangkat lunak yang sudah terintegrasi dalam One Spirit Ecosystem adalah solusi Enterprise Resource Planning (ERP) yang dikembangkan PT Semen Indonesia Tbk melalui anak perusahaannya PT SISI. “Perangkat lunak ERP yang sudah dibangun dapat memberikan manfaat lebih setelah masuk ke dalam One Spirit Eco System,” kata VP of Business Solution PT SISI Dimas Fajardinata.
Kepala PMU PT Suconfindo Technology Hotma M. Sibuea mengatakan, infrastruktur dan konektivitas berperan penting sebagai media dalam pertukaran data. “Sucofindo membangun infrastruktur dengan menggunakan teknologi RPMA (Random Phase Multiple Access) yang dapat mendukung komunikasi antar-mesin sehingga bisa menjadi kunci dalam penerapan sistem industri 4.0,” kata Hotma M. Sibuea.
Sumber: Berita Satu