Merdeka.com – Wacana bakal dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, dinilai bakal berdampak signifikan pada sektor logistik nasional.
Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memastikan, kenaikan harga BBM bakal menambah beban operasional industri logistik sebesar 70 persen. Pengusaha logistik tidak punya pilihan lain, biaya logistik bakal dinaikkan.
Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memastikan, kenaikan harga BBM bakal menambah beban operasional industri logistik sebesar 70 persen. Pengusaha logistik tidak punya pilihan lain, biaya logistik bakal dinaikkan.
“Jika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi Rp 3.000 per liter maka akan ikut menaikkan biaya transportasi sebesar sebesar 20-30 persen,” ujar Ketua ALI Zaldy Masita, di Grand Sahid HOTEL, Jakarta (21/10).
Zaldy tidak menampik, naiknya biaya logistik membuat konsumen lebih terbebani. Dampaknya bahkan lebih besar, yakni berpengaruh pada harga kebutuhan masyarakat.
“Nantinya dampak terbesarnya itu pada barang-barang sembako seperti minyak goreng dan lain-lain,” paparnya.
Untuk itu, Zaldy meminta kepada pemerintahan Jokowi menyiapkan solusi untuk mengatasi dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Kan ada rencana pengalihan ke sektor produktif maka menurut kami lebih baik di alihkan ke sembako saja,” ucapnya.

Source by :Merdeka.com